Berdebat baik atau burukkah untuk hubungan?

SEBERAPA sering Anda berdebat dengan pasangan? Pilah lagi mana topik yang patut diperdebatkan agar Anda berdua melahirkan komunikasi yang lebih baik . Dalam buku I Love You Now What ?; Falling in Love Is a Mystery , Keeping It Isn ’ t , penulis Mabel Iam memaparkan argumen yang berharga untuk diperjuangkan dan situasi perdebatan yang akan lebih baik jika Anda menyikapinya dengan diam. 
Argumen merupakan kondisi penuh stres dan meracuni. Dan umumnya , tidak pernah mengarah pada solusi . Meski demikian , argumen sebenarnya menyehatkan ketika fokus pada satu topik tertentu . Argumen juga bisa konstruktif ketika pasangan memutuskan untuk menghilangkan emosi dan berbicara dengan kepala dingin hingga kesalahpahaman tidak akan terakumulasi . Biasanya , pasangan akan memiliki resolusi konflik bila argumen dilakukan secara positif . Manfaatnya mengubah perilaku dan membantu hubungan tetap sehat. Sayang, argumen lebih sering merupakan ajang memprovokasi konflik dalam hubungan , sama sekali tidak sehat dan ditandai terutama dengan diskusi irasional yang tidak mengarah ke solusi. Sebelum masuk ke argumen , hal paling ideal adalah bertanya pada diri sendiri , apakah topik ini benar -benar layak diperdebatkan ? Jika subjeknya cenderung basi dan tidak urgent akan lebih baik jika Anda menjaga perdamaian dan menghindari konfrontasi . Jika di sisi lain , subjek sangat penting untuk kepentingan keluarga atau hubungan , maka Anda harus memutuskan cara terbaik untuk menyampaikannya , dengan tujuan menghindari luka hati pasangan dan menjaga hubungan dari kerusakan . Demikian seperti dikutip dari Simon & Schuster Authority . 
Sebagai pertimbangan , beberapa subjek argumen yang kurang penting adalah bila si dia : 
1. Pasangan memakai sesuatu yang tidak Anda sukai. Sebaiknya, hati -hati mengatakan bahwa Anda benar- benar tidak suka baju yang dia pakai . 
2. Memberikan hadiah ulang tahun yang sama seperti tahun lalu . Anda bisa menyampaikannya sambil tertawa ringan. Mungkin dia tidak menyadari kekeliruannya. 
3. Memanggil Anda dengan sebutan buruk di depan teman-teman Anda . Berbisik di telinganya dan katakan bahwa Anda lebih suka mendengar panggilan itu saat hanya berdua denganya .
4. Membeli sesuatu yang mahal untuk dirinya sendiri . Tidak usah kesal, beri ucapan selamat kepada pasangan dan akui bahwa sesekali orang butuh sesuatu untuk menyenangkan diri .
5. Menelepon ibunya setiap hari. Jika Anda benar- benar tidak tahan untuk mendengarkan percakapan mereka , kunci diri di kamar tidur lalu putar musik . 
6. Kumpul bersama teman- temannya setiap minggu. Ikuti apa yang dia lakukan lalu rasakan manfaatnya untuk hubungan . 

Cara ini ampuh menjadikan hubungan seperti mendapatkan “udara segar”. Sementara, beberapa situasi yang penting untuk memperjuangkan argumen , seperti bila pasangan:
1. Memperlakukan Anda dengan buruk atau kasar. 
2. Mencoba merayu orang lain di depan Anda . 
3. Memperlakukan anak-anak dengan cara yang Anda tidak suka. 
4. Tidak memenuhi tanggung jawab sebagai orangtua . 
5. Tidak pernah memberi tahu bahwa dia akan pulang terlambat . 
6. Tidak tidur di rumah . 
7. Melecehkan Anda secara verbal. 
8. Tidak mencari nafkah . 
Daftar tersebut hanya beberapa contoh . Hal terpenting adalah Anda menyadari bahwa ada kasus yang patut diperdebatkan , juga sebaliknya . Jika Anda harus berdebat , lakukan dengan santun dan jangan menyepelekan harga dirinya .

sumber: m.okezone.com/read/2011/03/02/197/430521/berdebat-sehat-atau-buruk-untuk-hubungan

CONVERSATION

0 komentar:

Back
to top