Sesak

Aku terbaring lemah disini.
Sendirian.
Bak seorang pesakitan.
Hanya tetes air mata yang menemani.
Andai saja air mata ini bisa bicara.

Kucoba menahan supaya air mata itu tidak jatuh.
Namun ternyata aku tak sekuat yang kukira.
Air mata itu mulai menetes.
Semakin lama semakin menggenang.

Sesak.
Dada ini sesak rasanya.
Kepala ini rasanya berputar.
Gelap semuanya.
Mungkin hujan di luar sana bak mengerti perasaanku.

CONVERSATION

0 komentar:

Back
to top