Aku, kamu, dan hujan

Woooow hujan.
Datang tiba -tiba menyerang bak kelabakan.
Siapa yg ingin diajaknya berhadapan ?
Titik- titik air awan .
Daun tak bisa menahan.
Banyak yang meluncur langsung ke jalanan .
Segera, punguti harapan !
Sebelum jatuh ke selokan .
Sayang , kamu di mana, Sayang ?
Aku nyaris kehujanan dan butuh tangan besarmu sekarang.
Sayang , taruh tanganmu di atasku .
Ya, seperti payung yang melindungiku .
Ditambah dekapan, sepertinya aman selalu .
Aku gemetar, ketakutan, kedinginan.
Jangan ke mana -mana, aku merasa sendirian.
Aku butuh kamu, apalagi di saat hujan.
Iya , aku menangis , airnya bercampur hujan.
Kamu jangan pergi walau sebentar ya, lihat mataku tanpa kebohongan.
Sini saja ya, sekarang ada petir bersambaran.
Kamu , kamu, jangan jauh- jauh, mari perpelukan.
Walau aku orang egois sedunia, di saat hujan.
Aku perempuan hujan.
Merintih , meminta padamu untuk sebuah pelukan.
Sekarang, hingga masa penghabisan.
Jangan biarkan hujan menelanku.
Apa kamu tega ia membasahiku.
Kamu.
Jangan ke mana -mana , tetaplah menyatu.
Aku.
Hei , kamu tuh ya.
Aku lagi coba bermesraan sambil hujan2 an, jangan tertawa.
Apa? Sekarang kamu mencoba kentut pula ?
Walah, ya sudah , silahkan : )
Kamu , pria yg tidak teromantis sedunia.
Tapi kusuka.

-Fira Basuki-

CONVERSATION

0 komentar:

Back
to top