Emosiku

Hari ini ada aja yang bikin emosi jiwa. Mulai dari suara alarm yang bunyi terus, dokumen setumpuk yang harus diperiksa, orang-orang yang pada berisik banget. Dan hari ini saya harus bekerja lembur, maka lengkaplah penderitaan hari ini. Kerjaannya sih biasa aja, cuma seperti biasa waktu mau balik ke kantor semua driver tiba-tiba aja menghilang kaya di telan bumi. Arrrrggggggghhhhhh... untuk apa mereka di bayar jika tidak mau melakukan tugasnya. Sudah 35 menit saya menunggu. Dan sudah cukup kesabaran saya. Akhirnya ada seorang supir tua yang baik hati mau mengantarkan saya. Bahka ketika saya bilang untuk menurunkan saya di depan gerbang saja, dia memilih mengantarkan saya sampai lobby. Semoga Tuhan selalu memberi kesehatan untuk bapak tua itu.

Ketika perjalan pulang, entah kenapa saya lebih memilih untuk berjalan memutar menjauh. Selama perjalanan seperti semua yang pernah terjadi di hidup saya berputar kembali seperti film yang muncul dihadapan saya. Saya tau berbahaya mengendarai motor dengan pikiran melayang kesana kemari. Tapi sulit sekali untuk konsentrasi. Saya seperti seonggok daging yang mengendarai motor tanpa ada roh yang menyertai. Bahkan perjalanan menuju rumah saya semakin lama semakin sepi. Semakin gelap. Entah kemana bintang-bintang yang selalu menemani perjalanan malam saya.

Saya sangat menyukai bintang. Tapi saya lebih tertarik dengan pelangi. Ada banyak warna yang terbentuk dari pelangi. Setiap hujan datang pasti yang paling saya tunggu adalah pelangi yang akan muncul ketika hujan mulai reda. Pelangi hidupku yang selama ini aku cari kini telah mewarnai hidupku. Terima kasih pelangiku, untuk semua warna dalam hidupku. Tuhan tolong jaga pelangiku di sana. Jangan pernah meninggalkannya Tuhan.

CONVERSATION

0 komentar:

Back
to top